Kawan, terima kasih sudah mau mampir di sini. Kalau sudah baca postingannya jangan lupa kasih kritik maupun saran buat blog ini dalam bentuk komentar, atau meninggalkan pesan di SINI. Kritik dan saran Kawan sangat aku butuhkan untuk menjadikan blog ini lebih baik lagi. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir.

Posted by : Unknown Jumat, 10 Juli 2015


Sudah cukup lama tidak nulis di blog. Terakhir postingan kemarin 23 Februari 2015. Memang sengaja juga vacum dari dunia blogger ini. Banyak hal dan kegiatan yang harus lebih difokuskan. Tahun ini memang jadi tahun yang sakral banget. Ditahun ini aku melakukan banyak ujian. Mulai dari yang biasa sampe yang luar biasa.
Yang pertama ujian semester, ah ini mah udah biasa. Lanjut ujian madrasah tingkat nasional. Mata pelajarannya sih udah ngga asing, tapi dengan embel-embel nasional itu lho, bikin merinding aja. Terakhir tapi buka terakhir kali, ujian nasional. Ujian nasional kali ini emang bener-bener-bener beda banget sensasinya. Yang namanya target itu hanyalah sekadar target. Untung saja ditahun ini, ujian nasional tidak menjadi penentu kelulusan. *tenang deh.
O ya, sebelum ujian nasional itu, aku dan temen-temen seperjuangan ikut seleksi nasional PTN. Biasa disebut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), itu adalah seleksi tanpa tes alias pakai nilai raport. Seleksi ini sebenernya ngarep ga ngarep sih. Tapi banyak ngarepnya juga, hehe. Sadar diri karena dari madrasah, bukan sekolah, jadi peluangnya emang agak seret. Beda lagi kalau SPAN-PTKIN (Seleksi Potensi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), yang khusus untuk MAN/MA. Aku ikut dua-duanya, karena dengan motivasi ‘siapa yang tahu jalan kita?’.
OK, selesai ujian nasional, harap-harap cemas pengumuman SNMPTN. Eng ing eng. 9 Mei 2015. Dan emang bukan jalannya, aku dapet warna merah. Artinya, Allah belum mengizinkan. Yaa, sedih jadinya, kecewa juga. Eh, tapi, temennya ga sedikit kok, hehe. Dari kelasku aja cuma 5 aja yang lolos. Satu di IPB, satu di ITB, dan 3 di UNAIR. Bangga? Bangga banget, temen-temenku emang keren-keren tuh.
Karena ga lolos SNMPTN, itu artinya harus berjuang lagi di SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Bedanya ini adalah jalur tes. Jadi bener-bener murni kualitas siswanya. Okelah mulai persiapan. Karena aku ga ikut bimbel-bimbel kayak temen-temen lainnya, walhasil aku harus usaha sendiri nih. Mulai dari browsing soal, mengunduhnya, nyetak soalnya. Selain itu, aku juga coba beli buku kumpulan soal dan prediksi SBMPTN. Ada juga temen yang ga ikut bimbel juga, jadinya kita ngadain semacam belajar kelompok gitu. *ini emang bener-bener sebener-benernya perjuangan gaes. Harus belajar sendiri, cari rumusnya sendiri, apalagi yang namanya TKD SAINTEK (salah satu materi ujian SBMPTN) itu susahnya tingkat dewa. Berkali-kali rasa putus asa menghampiri. Tapi berkali-kali pula rasa keinginan untuk bisa menghampiri.
Akhirnya tibalah waktu untuk ujian SBMPTN. Aku bersama temen-temen seperjuangan berangkat ke Surabaya naik kereta. Berangkat hari Ahad (7/6) untuk tes hari Selasa (9/6). Banyak sekali sebenarnya cerita yang terkenang dari perjalanan ini. Singkatnya buka aja di sini.
Selfie before SBMPTN


Gathering after test
Gathering after test
SBMPTN usai, kini saatnya ujian mandiri. Yak, kembali ke motivasi awal ‘siapa yang tahu jalan kita?’, aku mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian mandiri. Universitas yang ku pilih kali ini adalah UGM, Universitas Gadjah Mada. Dari dulu emang pengen banget kuliah di sana, namun semakin kesini agaknya terasa berat persaingan. Namun di detik-detik terakhir, aku putuskan untuk mendaftarkan diri karena restu orang tua sudah didapat.
Carbon - UM UGM
Di depan Gedung Rektorat UGM
MAN 3 Kediri - UM UGM

Yaa, begitulah singkat cerita kegiatanku selama vacum dari dunia blogger ini.
Terus pantengin untuk tulisan selanjutnya.

Mr. R

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © My Life, My Story, My World -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -